PSMS Medan bukan sekadar klub sepak bola. Ia adalah kebanggaan, sejarah, dan identitas warga Medan. Klub berjuluk Ayam Kinantan ini telah menjadi simbol semangat juang masyarakat Sumatera Utara, dan kini satu suara menggema dari stadion hingga sudut-sudut kota: "Liga 1, harga mati!"

Warisan Sejarah yang Tak Tergantikan

Didirikan pada 21 September 1950, PSMS Medan telah menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola nasional. Tim website ini pernah menjadi raksasa di era Perserikatan, dengan koleksi gelar dan para pemain legendaris yang mengisi timnas Indonesia. Nama-nama seperti Ramang, Ronny Pasla, hingga Legimin Raharjo adalah saksi kejayaan klub ini.

Saatnya Kembali ke Puncak!

Setelah bertahun-tahun berjuang di Liga 2 dan melewati berbagai dinamika, kini PSMS Medan kembali membidik satu tujuan utama: promosi ke Liga 1. Tidak ada lagi kata ragu, karena bagi tim, manajemen, dan suporter, kembalinya PSMS ke kasta tertinggi adalah harga mati.

Dukungan Rakyat Medan

Tak ada tim tanpa suporter. SMeCK Hooligan, PSMS Fans Club, dan seluruh warga Sumatera Utara berdiri tegak di belakang klub kebanggaannya. Stadion Teladan kembali bergemuruh setiap pekan. Spanduk “PSMS Liga 1 Harga Mati!” terbentang di tribun, membakar semangat pemain dan menebar rasa gentar ke lawan.

Pemain dan Pelatih: Satu Tekad

Skuad PSMS musim ini diisi oleh para pemain yang haus prestasi dan tak kenal menyerah. Dengan kombinasi pemain muda potensial dan pemain senior berpengalaman, serta pelatih yang punya visi jelas, tim ini siap bertarung habis-habisan demi tiket promosi. Tidak ada ruang untuk kesalahan, karena seluruh mata tertuju pada satu target: Liga 1.

Pesan untuk Seluruh Indonesia

Untuk tim-tim di Liga 2 dan Liga 1: bersiaplah, karena PSMS Medan datang bukan untuk bermain-main. Kami datang untuk merebut kembali tempat yang layak kami tempati. Untuk pecinta bola di tanah air: saksikan kebangkitan klub besar yang tak pernah padam. Untuk warga Medan: mari bersatu, bersorak, dan berjuang bersama.

PSMS MEDAN LIGA 1 HARGA MATI!!!